Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Konsep Kearifan Lokal

Kearifan lokal merupakan suatu gagasan setempat yang didalamnya berisi pandangan hidup dan pengetahuan lokal yang mengandung kebijaksanaan, kearifan, bernilai baik yang tertananam dan diikuti oleh satu generasi ke generasi berikutnya. Kearifan lokal sering juga dijadikan sebagai dasar (akal) untuk masyarakat bertindak terhadap sesuatu maupun suatu peristiwa yang terjadi. Kearifan lokal muncul dengan berevolusi bersama masyarakat dan lingkungannya, adapun persebarannya melalui sastra lisan dan manuskrip. Kearifan lokal yang bernilai luhur dan tertanam kuat pada masyarakat dijadikan sebagai alat untuk berpandangan hidup, mengambil keputusan, serta mengatasi masalah dan pemenuhan kebutuhan masyarakat di berbagai bidang. Kearifan lokal sendiri bersifat dinamis, dalam artian mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, perubahan lingkungan, serta mobilitas masyarakat. Sehingga kearifan lokal mampu bertahan ke generasi berikutnya. Selain dinamis, kearifan lokal juga bersifat lintas budaya,

Kearifan Lokal di Lingkungan Masyarakat Jawa Sebagai Bagian Dari Pelestarian Lingkungan

Pendahuluan Kearifan lokal merupakan suatu bentuk kearifan lingkungan yang ada dalam kehidupan bermasyarakat di suatu tempat atau daerah. Jadi merujuk pada lokalitas dan komunitas tertentu. Menurut Putu Oka Ngakan dalam Andi M. Akhmar dan Syarifudin (2007) kearifan local merupakan tata nilai atau perilaku hidup masyarakat lokal dalam berinteraksi dengan lingkungan tempatnya hidup secara arif. Maka dari itu kearifan lokal tidaklah sama pada tempat dan waktu yang berbeda dan suku yang berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh tantangan alam dan kebutuhan hidupnya berbeda-beda, sehingga pengalamannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya memunculkan berbagai sistem pengetahuan baik yang berhubungan dengan lingkungan maupun sosial. Sebagai salah satu bentuk perilaku manusia, kearifan lokal bukanlah suatu hal yang statis melainkan berubah sejalan dengan waktu, tergantung dari tatanan dan ikatan sosial budaya yang ada di masyarakat. Sementara itu Keraf (2002) menegaskan bahwa kearifan lokal adala

SOAL SOSIOLOGI KELAS XI

1.  Konsep masyarakat Multltikultural dalam gagasan L. Van den Berghe, disebutnya sebagai masyarakat majemuk dengan karakteristik ……. A. Memiliki struktur social yang bersifat komplementer B. Tidak adanya dominasi politik C. Sangat mengembangkan konsesus diantara para anggota terhadap nilai-nilai D. Integrasi social tumbuh diatas kesadaran E. Secara relative sering terjadi konflik 2. Dimensi vertical dari struktur masyarakat Indonesia tampak dalam pernyataan bahwa masyarakat Indonesia memiliki perbedaan-perbedaan …. A. Suku bangsa D. Kedaerahan B. Agama E. Lapisan atas dan lapisan bawah C. Kebudayaan 3. Struktur masyarakat Indonesia disamping memiliki elemen-elemen (subsistem) horizontal dan vertical, masing-masing subsistem tersebut terikat dalam ikatan-ikatan yang bersifat … A. primordial C. Orisinil E. Universal B. Superior D. Aktual 4. Suatu kenyataan bahwa pantai timur Sumatra lebih dekat dengan Malaysia Barat, Kalimantan barat

SOAL ULANGAN SOSIOLOGI KELAS X

Berilah tanda silang (X) huruf a,b,c,d, atau e pada jawaban yang paling benar! 1. Sosialisasi dipandang sebagai seluruh proses di mana seorang individu sejak masa kanak-kanak sampai dewasa, berkembang, berhubungan, mengenal dan menyesuaikan diri dengan individu lain yang hidup dalam masyarakat di sekitarnya adalah definisi sosialisasi menurut… a. Koentjaraningrat b. Selo Soemardjan c. Soelaeman Soemardi d. Soerjono Soekanto e. Parsudi Suparlan 2. Sosialisasi primer merupakan salah satu bentuk proses sosialisasi dalam masyarakat. Yang dimaksud dengan sosialisasi primer adalah… a. Sosialisasi dimana seseorang menerima nilai dan norma sebagai bekal kehidupan b. Sosialisasi yang pertamakali diberikan kepada individu sebelum masuk ke masyarakat c. Sosialisasi mengenai hal-hal utama yang harus dilakukan individu dalam ekonomi d. Sosialisasi yang pertamakali mengenai bagaimana harus hidup beragama e. Sosialisasi yang pertama mengenai bagaimana hidup berbangsa dan be